Every single story is begin with R

Friday, 14 January 2011

Realize :)

Saya merasa harus menulis ini. Karena saya baca semua yang kalian tulis juga. Dan saya yakin anda akan buka Blog saya ini untuk memastikan :)
****

Buat anda yang pertama,

:::Saya disini tidak mau menjadi orang yang munafik, menjadi orang yang sukses untuk memerankan tokoh penusuk dari belakang, orang yang baik diluar tetapi jahat di dalam. Saya gak mau jadi seperti teman2 anda yang juga sering melakukan hal ini pada anda. Saya ingin jadi teman anda, teman yang bisa anda percaya untuk anda bercerita, yang anda percaya untuk menumpahkan semua unek unek anda di saat yg tepat, orang yang bisa menjadi yang terbaik dalam hidup anda. Saya ingin menjadi seperti itu. Bukan hal yang mudah ternyata untuk menjadi seorang sahabat yg baik. Bahkan jujur saya sudah sukses menjadi seorang munafik. Banyak hal yang sedikitnya memaksa saya untuk menjadikan anda rival, rival yang terbentuk karena sesuatu yang gak penting sebenernya. Ini tentang dia, dia yang biasa kita sebut moodbooster terbaik. Anda tau, dan sesungguhnya anda yang pertama saya beritahu tentang bagaimana perasaan saya berubah pada moodbooster ini, berubah menjadi suatu perasaan yang biasanya para remaja alami, anda pasti mengerti. Saya mempercayakan cerita tentang perasaan saya kepada anda. Waktu berjalan, dan saya mulai merasakan sesuatu yang aneh, aneh pada diri anda, terlihat jelas mungkin, karena semua orang merasakannya. Melihat anda dan moodbooster ini dekat, akrab. Jujur saya panas, panas dalam arti yang pasti anda tau. Saya iri, saya cemburu, kenapa harus anda yang dekat dengan si moodbooster ini? mengapa harus anda yang lebih cantik, yang lebih menarik.,dan mengapa harus di saat saya juga sedang merasakan hal itu? Entah apa anda merasakan hal yang sama yang juga terjadi pada saya untuk moodbooster ini,atau ini cuma prasangka buruk saya,cuma perasaan yg saya takutkan akan terjadi. Saya tidak tahu. Yang ingin saya tanyakan cuma satu, Mengapa anda baru merasakan perasaan itu setelah saya merasakannya?
Saya tidak marah, benar saya tidak marah pada anda. Mungkin saya hanya sedikit kecewa, rasa kecewa yang dibarengi dengan kesadaran bahwa saya harus mengalah lagi. Coba anda pikir bila anda di posisi saya, dan coba kesampingkan dulu ungkapan "asal sahabat gue seneng, gue juga ikut seneng". Untuk saya, rasa kecewa itu ada, rasa marah juga ada, apalagi kalo anda sudah seru menceritakan tentang apa2 saja yang dia katakan pada anda, yang dia janjikan pada anda, dll, tapi saya menyembunyikan kemarahan dan kekecewaan ini di balik ucapan "yaudahlah, gue ikut seneng kali kalo lo sama dia, lagian gue udah ada blablabla, udah sih jadian aja, PJ jangan lupa tapi, hahahahahaha" guess what, Ini sering berhasil :)
Tapi saya kemudian sadar, saya gak punya hak apa2 untuk menahan perasaan anda juga, saya siapa anda? Saya juga gak punya hak atas moodbooster ini juga toh? Dia bukan siapa2 saya juga. Saya dan dia cuma teman tidak lebih. Dan saya harus mencoba untuk menerima itu. Maaf kalo sampai saat ini saya masih sering terbawa emosi saat melihat kedekatan anda dengan dia, maaf kalo saya masih sering keceplosan menulis sesuatu yang berhubungan dengan emosi saya saat melihat anda berdua yang mengakibatkan anda benci pada saya. O ya, 1 pertanyaan lagi, apakah anda pernah memikirkan perasaan saya saat anda menceritakan tentang dia? Oke, that's it . Maaf Karena saya masih menjadi orang yang munafik. Saya ingin memulai semua dari awal. Saya ingin tetap berteman baik dengan anda. Karena saya sayang anda dan saya harap anda mengetahui itu :). Oh ya, satu lagi, untuk sekarang, jujur dari dalam hati saya, saya sudah tidak begitu mempermasalahkan kalau akhirnya anda bersama dia, jangan merasa jadi gak enak karena saya (hilangkan itu atau saya akan merasa bersalah seumur hidup) dan ikutin apa kata hati anda. Untuk pertama kalinya saya bicara dengan jujur "Saya ikut senang, bila akhirnya anda bisa bersama dia, saya merelakannya"

Untuk anda yang kedua
:::Puaskah anda merusak hari hari saya belakangan ini?
Puaskah anda mengadu domba saya dengan teman saya?
Anda sukses lho. Selamat.
1 pertanyaan, apakah anda sudah puas? Saya rasa belum :) saya tau itu.
Memang menyenangkan ya menjadi orang yang jahat, yang selalu merasa apa yg kita lakukan benar.
Memang menyenangkan ya menjadi seseorang yang punya kemampuan yang gak semua orang bisa lakukan.
Anda memang pintar, saya akui. Tapi sayang kepintaran anda anda gunakan untuk merusak hidup orang lain.
Sekarang saya berpikir, anda memang niatkah berbuat begitu jahat,dan menjadikan saya kelinci percobaan eksperimen kecil anda, atau.....anda kurang kerjaan, sampai harus ikut mengurusi atau bahkan mengambil alih hal2 kecil dari hidup saya, bahkan sampai memata matai saya, hey bung, mungkin saya tidak sepintar anda, tapi saya tau semua itu :) saya merasa.
Uhm,mungkin anda menganggap saya kegeeran sekali. Mungkin anda berfikir "apaan sih, ngerasa banget, mending buat lo, orang bukan juga" Itu wajar. Tapi entah mengapa intuisi saya mengatakan "hey! itu memang diperuntukan untuk saya"
Saya cuma ingin bilang, kalau anda tidak suka pada saya, silahkan bicara di depan saya langsung. Utarakan semuanya. Jangan hanya berani bermain di posisi yang menguntungkan anda.
O ya, keadaan saya saat ini tetap bahagia apapun itu yang telah anda lakukan pada saya. Anda memang berhasil di awal (bravo!), tetapi saya bertaruh saya tetap akan kuat di akhir, saya akan tetap menjadi saya, saya tidak akan berubah, saya justru akan semakin semakin kuat karena batu batu dari anda. Terimakasih. Saya ingin anda mengetahui ini.


No comments:

Post a Comment