Every single story is begin with R

Thursday, 22 April 2010

O iya...

daripada gue g ngepost apa2 mending gue postin cerpen yang bikin gue masuk CCW aja ya..=p
ENJOY IT!

PATAH HATI

“kar, ada yang mau gue omongin” kata Rachel seraya menggenggam tanganku

“ada apa hel?” tanyaku “kar, gue sama poska,,,” kata Rachel tertahan “kenapa lo sama poska?” tanyaku penasaran “gue sama poska,, ehm,,gue sama poska jadian kar” kata Rachel kemudian

Aku terdiam sejenak “wah bagus dong. selamet ya hel, gue ikut seneng” sahutku kemudian

“lo nggak marah kan kar? Lo nggak kenapa-kenapa kan kar?” Tanya rachel cemas “nggak lah, tenang aja” jawabku sambil terseyum tertahan “ehm, gue duluan ya hel, mau ke toilet bentar, gue kebelet dari tadi, hehehe..” tambahku

“oh oke, makasih ya kar, gue lega dah bisa bilang sama lo, lo emang temen paling baik, nanti pulang sama-sama ya kar,gue tunggu di gerbang sekolah” teriak Rachel dari kejauhan

Tapi aku tidak mendengarkan, yang aku tahu saat itu aku hanya berlari dan berusaha menahan airmataku supaya tidak terjatuh, tetapi sepertinya sia-sia, dengan sekejap airmataku tumpah membahasi pipiku. Aku patah hati.

YY

Aku, rachel dan poska sudah bersahabat sejak TK. Rumah kami berdekatan. Kami bertiga telah melewati berbagai peristiwa bersama.,baik suka maupun duka. Kami saling berbagi.saling peduli,saling menjaga,saling menghibur dan saling melengkapi satu sama lain. Saat kami sampai di tingkat SMP pun, semua itu tetap bertahan. Kami masih sering bercanda,mengobrol, bercerita, bertukar pikiran satu sama lain. Dan akhirnya aku merasa perasaanku berubah terhadap poska, aku suka padanya. Dan akupun berharap perasaannya kepadaku sama seperti perasaanku padanya, aku kemudian bercerita tentang perasaanku ini kepada Rachel, Rachel sangat mendukungku, Iia sering mendekatkan aku dengan poska, perasaan sayang itu kemudian membuatku buta oleh keadaan sekelilingku, cukup banyak cowok yang menembakku, tapi semua aku tolak, itu semua hanya untuk penantianku pada poska, aku hanya bisa berdoa supaya harapanku dapat terkabul, tapi ternyata semua itu tidak terjadi sesuai keinginanku, saat kelas 8 poska bilang dia menyukai lita, teman sekelasku. Rachel dan aku kaget mendengarnya, seketika perasaanku hancur saat itu, rachel hanya dapat menenanganku, tapi aku bersama-sama dengan rachel tetap mendukung poska dengan ikut mendekatkannya kepada lita, menurutku lebih baik mempertahankan persahabatan kami ber-3 daripada mementingkan perasaanku, aku pun telah berjanji pada Rachel saat itu ” hel gue janji gue nggak bakal suka sama poska lagi”. Untuk sejenak aku dapat melupakannya, sampai akhirnya poska putus dengan lita. Perasaan itu kembali muncul sampai sekarang. Aku berharap masih ada kesempatan. Tapi takdir berkata lain tak di sangka ternyata selama ini rachel juga menyukai poska, dan poska pun menyukai rachel, aku tidak dapat berbuat apa-apa, “lebih baik mengorbankan perasaan daripada persahabatan” pikirku. Aku harusnya ikut senang melihat mereka berdua. “Mungkin memang beginilah seharusnya.” pikirku kembali.

YY

“Kriiiiiiing” bel pulang pun berbunyi. Siswa-siswa SMP tunas bakti pun berhamburan ke luar. Hawa panas yang menyengat menbuat semua siswa ingin cepat-cepat pulang. Aku pun berjalan menuju gerbang sekolah. Tetapi Langkahku terhenti. Perasaanku mendadak sakit. Lewat mataku aku melihat poska dan rachel yang sedang mengobrol dengan akrabnya.“aku harus kuat” pikirku. Dengan tampang ceria aku mendekati mereka ”cieeee,berduaan ni ye, pacaran sih..hehehe,,ngomong-ngomong udah lama nunggu ya” kataku. “ah, nggak kok baru sebentar” jawab poska. Suaranya yang lembut membuatku ciut. “oh,,ehm,,oke ehm,,ayo langsung pulang,panas nih” jawabku kaku. “ayo,,ayo,,gue juga kepanasan nih” sahut rachel. Aku melihat Poska menggandeng tangan rachel, aku terdiam melihatnya, aku membiarkan mereka berjalan duluan, ingin rasanya saat itu jujur pada poska tentang perasaanku padaku,tentang pengorbanan perasaanku selama ini, tetapi tidak mungkin dan tidak akan pernah kulakukan buatku persahabatan kami bertiga lebih berarti dibandingkan perasaanku. Aku pun lari menyusul mereka dan membiarkan perasaanku melayang entah kemana.

No comments:

Post a Comment