Every single story is begin with R

Friday, 11 November 2011

11.11.11 Night

Gue lagi mencoba kembali ke kebiasaan lama gue.
Naik ke atap rumah, malem-malem, habis itu duduk diem gak ngelakuin apa-apa lagi.
Rasanya masih sama. Menenangkan.
Tapi mungkin semalem adalah malam yang paling magical buat gue, atmosfernya mendukung.
Langitnya indah banget, ada bulan penuh, dan ada cukup banyak bintang. Gak kok, gue gak maksud sok romantis atau melankolis, but that's the truth, I was really feel like there is some magical thingy in the air lastnight, but I don't know exactly what is it.
And then, gue melakukan ritual gue seperti biasa. Duduk diem dan do nothing.
Eh, sebenernya gue melakukan sesuatu,

Berpikir.

Gue berpikir tentang banyak hal.
Tentang apa aja kejadian yang udah gue lewatin berapa hari, minggu, dan bulan belakangan ini. Tentang berapa detik berapa menit dan berapa jam yang udah gue pake buat melakukan sesuatu, entah itu sesuatu yang baik atau buruk.
Gue berpikir tentang hubungan gue dengan orang-orang lain di sekitar, udah berapa orang yang gue buat seneng, udah berapa orang yang udah gue buat sedih. Gue inget-inget lagi gimana perlakuan gue ke orang lain, dan perlakuan orang lain ke gue. Gue mikir dan nyoba untuk inget semua hal, bahkan sampai yang terkecil pun sampe kepala gue mau meledak.
And..........., my tears start to falling down.

Gue inget semuanya, sayangnya malah yang nyakitin.
Gue inget orang-orang disekitar gue mulai berubah, bahkan yang terdekat sekalipun.
Yang udah janji kalo mereka nggak bakal berubah sampai kapan pun itu.
Now look! Look what they have done right now. There are long distance between me and them.
Gue udah nyoba tetep ada dan ikut ambil bagian dalam cerita-cerita mereka, tapi mereka malah pergi berusaha meninggalkan gue dibelakang dan membuat benteng yang susah buat gue tembus. Everythings happen with some reason, but I can't find what is the reason. Intinya, mereka menjauh, dan gue nggak kenal mereka yang sekarang. I pretend to not care outside. Well it's amazing that you can hide just by putting on a smile, but deep inside it's feel broken and crush into pieces.
"People change, Feeling change"
Klasik. Tapi paling bikin nyesek.

But then I realize, saat beberapa orang itu berubah dan mulai sedikit-demi sedikit membangun jarak sebagai pemisah antara gue dan mereka, ada orang-orang baru yang malah memulai untuk bangun jembatan penghubung antara gue dan mereka, mereka yang membuat gue ngerasa kalo gue masih ada fungsinya disini. Gue juga ngerasa masih ada prajurit-prajurit lama yang tetep ada dibelakang gue tanpa berusaha bangun benteng penghalang antara gue dan mereka, karena mereka tau gue nggak akan bisa maju sendiri tanpa mereka. Paling nggak itu sedikit membuat gue tenang.

Dan gue sadar kalo inilah hidup. People gone and left some memories, but there always new people that came and offer new story, which is better than before.
So, I wipe my tears. And start think that everything gonna be alright.
"Hidup itu simple, cuma orang-orang didalamnya yang kadang membuat semua menjadi rumit"





No comments:

Post a Comment